I.
DSL ( Digital
Subscriber Line )
a. Pengertian
DSL ( Digital Subsriber
Line )
Digital
Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada
central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui
kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi
suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah menggelar DSL di
Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat
dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan
kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah.
kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah.
b. Konfigurasi DSL
c.
Jenis-jenis DSL
1. IDSL (ISDN Digital
Subscriber Line)
Teknologi
yang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkan layanan
seperti BRI dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yang sama
sebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat yang lebih murah. IDSL hanya
menawarkan layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yang
sama.
2. SDSL (Symmetric Digital
Subscriber Line)
Teknologi ini
menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima
(downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikasi data saja. SDSL merupakan
solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi
antar cabang atau hubungan situs web ke internet. SDSL sangat cocok digunakan
untuk mengakses internet kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan
kecepatan atau lebar pita sampai 2.3 Mbps dan diberikan secara simetris, dengan
jarak maksimum sampai 2.4 Km. Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote
LAN), layanan VOD (Video On Demand), residential video converencing dan
lain-lain. Adapun contoh koneksi SDSL dapat dilihat pada gambar berikut:
3. ADSL (Asymetric Digital
Subscriber Line)
Teknologi ini
mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink) dan terima
(downlink).Teknologi ADSL cocok digunakan untuk mengakses internet dan menjadi
pilihan pengguna. Untuk uplink bisa mencapai 8 Mbps sementara untuk downlink bisa
mencapai 1 Mbps dengan jarak kabel maksimum samapi dengan 5,5 km. Sasaran
teknologi ini adalah terutama pelanggan pribadi yang lebih banyak menerima data
daripada mengirim data, sebagai contoh adalah untuk mengakses internet.
Kelebihan ADSL dibanding yang lain adalah kecepatannya yang tertinggi dengan
jarak yang memadai dan bisa mendukung layanan komunikasi suara. Kedua layanan
komunikasi data dan suara diberikan melalui dua kanal yang terpisah , tetapi
tetap satu kabel yang sama. Sementara teknologi DSL yang lain menggunakan dua
kabel yang terpisah untuk bisa memberikan kedua layanan komunikasi tersebut.
4.
VDSL (Very high-bit-rete
Digital Subscriber Line)
Teknologi VDSL bersifat asimetrik.
Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500 kaki (304 meter-1,37 Km),
tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-rata 13Mbps sampai 52 Mbps untuk
downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang
kawat tembaga pilin. Lebar pita yang tersisa memungkinkan perusahaan
telekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition television)
dengan menggunakan teknologi VDSL. Teknologi ini dapat pula mengirimkan data
dengan kecepatan 1,6 Mbps dan menerima data dengan kecepatan 25 Mbps dengan
jarak maksimum sampai 900 meter. Karena kecepatannya yang tinggi maka teknologi
imi memerlukan kabel serat optik yang kemampuannya lebih tinggi daripada
memakai kabel tembaga yang ada.
5.
HDSL (High data rate Digital
Subscriber Line)
HDSL sangat cocok digunakan untuk
gedung-gedung perkantoran atau kompleks perkantoran, karena memberikan
kecepatan atau lebar data sampai 10 Mbps dan dapat dibagi-bagi kepada seluruh
pengguna akhir. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk koneksi HDSL ini dapat
menggunakan jalur PBX yang dimiliki gedung, tanpa harus menginvestasi
pembangunan jaringan komputer. Jarak maksimum cukup panjang mencapai 1 Km. HDSL
memakai dua pasang twisted cable yang akan membawa data dengan kecepatan 1,544Mbps
upstream (dari pelanggan ke jaringan) dan downstream (dari jaringan ke
pelanggan). Selain itu teknologi HDSL juga juga menggunakan tiga pasang twisted
cable dengan kecepatan 2,048Mbps dengan data rate hingga
12 kaki.
6.
RDSL (Rate Adaptive Digital
Subscriber Line)
RDSL merupakan salah satu teknologi
DSL, dimana teknologi ini dapat bekerja pada data rate yang berbeda tergantung
pada panjang kabel dan jaraknya.
d. Kelebihan
dan Kekurangan DSL
Kelebihan DSL :
1. Koneksi yang
simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel telepon
2. Kecepatan
akses yang tinggi dan selalu online
3. Harga
penggunaan murah terutama untuk perumahan
4. Keamanan
data terjaga baik
Kekurangan DSL :
1. Panjang
kabel tembaga dari CO ke pelanggan..
2. Adanya load
coils dan bridenganed taps. Load coil adalah peralatan induksi yang menggeser
frekwensi pembawa suara ke atas. Bridenganed tap adalah bagian kabel yang tidak
berada pada jalur yang langsung dari pelanggan ke CO.
3.
serat optik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar