Kamis, 06 Agustus 2015

DIBALIK KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Ketika kamu tetap tersenyum, meskipun merasa sakit. Ketika kamu tetap memberi, meskipun tak pernah dibalas. Ketika kamu tetap ceria, meskipun terluka. Ketika kamu tetap diam, meskipun perih. Dan ketika kamu bahagia, meskipun kehilangan. Disitulah ketulusan hati sedang diuji. Kesedihan mengajarkan tentang indahnya kebahagiaan. Seperti juga sakit, mengajarkan tentang nikmatnya sehat. dan apabila sakit, ALLAH yg menyembuhkannya.


Dan ingatlah kawand, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada mak nyess, setelah sakit ada kesembuhan, dalam kesulitan ada kemudahan, setelah kegagalan ada kesuksesan, dan setiap muncul yang satu akan diiringi satu yang lain. Dan begitulah siklus kehidupan.


Sampaikanlah kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti dating mengusirnya dari puncak-punncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa pertolongan akan datang seperti cahaya dalam kedipan mata. Kabarkan juga kepada pejuang agama, aktivis dakwah, dan pelopor kebaikan bahwa balasan yang mereka dapat sangatlah besar.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, kejahatan tersingkir oleh kebaikan, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Ingatlah, kobaran api tak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim a.s., lautan luas tak kuasa menenggelamkan Nabi Musa a.s. yang di korbankan, ketika laba-laba dan burung merpati membantu menyelamatkan Rasulullah di sebuah gua, dan kemenangan kaum muslumin atas orang-orang quraisy dalam peperangan.

Mereka yang terpaku pada waktu terbatas dan pada kondisi yang (mungkin ) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan dan keputusasaan hidup mereka. Itu, karena hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka. Padahal, mereka seharusnya menembus pandangan sampai ke belakang tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan bersabar. Betapapun, hari demi hari terus bergulir, bulan demi bulan akan terus berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Mesti demikian yang gaib akan tetap bersembunyi, kemungkinan tak akan dapat diramalkan, hanya dengan berdoa dan beriktiar keinginan akan menjadi kenyataan, tetapi satu yang pasti yaitu “ setiap kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan. “

Allah Ta’ala berfirman, 

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5) 
Ayat ini pun diulang setelah itu, 

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar